Judul asli: Theory and Practice of Counselling and Therapy, Fourth Edition
Penulis: Richard Nelson-Jones
Copyright: © 2006
Jumlah halaman: xxii+788
Cetakan I: 2011
Penerbit: PUSTAKA PELAJAR, Yogyakarta
ISBN:
978-602-9033-33-5
Konseling dan psikoterapi
Kata
terapi diambil dari kata Yunani therapeia yang berarti menyembuhkan.
Secara harfiah psikoterapi berarti menyembuhkan pikiran atau jiwa. Sakarang,
yang paling lazim, arti psikoterapi diperluas menjadi menyembuhkan pikiran melalui metode-metode psikologis
yang diterapkan oleh praktisi yang terlatih dan qualified. Akan tetapi,
sebagaimana diilustrasikan di dalam buku ini, ada berbagai macam pendekatan
terapi dan, konsekuensinya, lebih akurat untuk berbicara tentang
psikoterapi-psikoterapi daripada sebuah metode psikoterapi yang uniform. Selain
itu, ada berbagai tujuan terapi, termasuk menangani gangguan mental berat,
mengatasi kecemasan dan fobia tertentu, dan membantu orang-orang menemukan
makna dan tujuan di dalam kehidupannya. Setiap pendekatan terapeutik yang
berbeda mungkin lebih cocok untuk mencapai tujuan tertentu daripada tujuan lainnya.
Apakah
konseling berbeda dengan psikoterapi? Upaya untuk membedakan antara konseling
dan psikoterapi tidak pernah berhasil sepenuhnya. Konseling dan psikoterapi
merepresentasikan pengetahuan dan kegiatan yang berbeda, dan keduanya
menggunakan model-model teoretik yang sama. Pada tahun 2000, the British
Association for Counselling (BAC) mengakui persamaan antara konseling dan
psikoterapi dengan menjadi the British Association for Counseling and
Psychotherapy (BACP). Di Australia ada the Psychotherapy & Counseling
Federation of Australia.
Namun demikian,
sebagian orang seperti Corsini (2005) mencoba membedakan konseling dengan
psikoterapi. Sebagai contoh, psikoterapis mungkin lebih terlatih secara
menyeluruh; psikoterapi mungkin memiliki fokus yang lebih dalam pada
mengungkapkan pengaruh-pengaruh ketidaksadaran dan memiliki jangka waktu yang
lebih lama; dan psikoterapi mungkin lebih merupakan istilah medis yang menjadi
ciri pekerjaan psikiater dan psikiater klinis, sementara konseling lebih
berkaitan dengan kegiatan-kegiatan di settings non-medis, misalnya di
pusat konseling perguruan tinggi. Semua perbedaan ini dapat dibantah,
contohnya: ada konselor psikodinamika; konseling maupun terapi bisa
berjangka-pendek, -menengah, atau -panjang; dan banyak konseling dilakukan pleh
orang-orang yang qualified secara medis maupun non-medis di dalam atau
di luar setting medis.
Meskipun
sebagian orang mempersepsi nuansa-nuansa makna yang berbeda antara konseling
dan psikoterapi, ketika sampai pada penawaran pelayanan profesional sebagai
lawan pelayanan sukarela (voluntary) persamaannya lebih banyak dibanding
perbedaannya. Istilah-istilahnya sering digunakan ganti-mengganti dan
kebanyakan teoris melihat pekerjaan mereka dapat diterapkan pada konseling
maupun psikoterapi – Carl Rogers dan Albert Ellis adalah contoh-contoh
utamanya.
Secara konsisten, di dalam seluruh buku ini penulis lebih banyak menggunakan istilah
terapi, terapis, dan klien. Terapi menunjuk
pendekatan teoretik maupun proses membantu klien. Perlu dicatat bahwa
kebanyakan penggagas
pendekatan teraputik memasukkan kata terapi di dalam judul pendekatannya,
misalnya person-centered therapy, gestalt therapy, rational emotive behavior therapy, dan cognitive therapy. Terapis menunjuk pada pemberi pelayanan terapi kepada
klien, termasuk psikoanalis, psikiater, psikolog klinis, psikolog konseling,
konselor, pekerja sosial, atau orang-orang lain yang terlatih dan qualified.
Klien menunjuk
pada penerima pelayanan terapeutik di dalam maupun di luar setting
medis.
Di textbook ini penulis bermaksud menyuguhkan
sajian-sajian yang jelas, ringkas, dan dapat diakses dengan mudah tentang
konsep-konsep dan praktik-praktik penting dari banyak pendekatan terapi utama
yang digunakan di dalam helping
professions (profesi penolong). Fokus buku ini adalah pada terapi
individual. Maksudnya adalah membantu Anda untuk lebih menyadari tentang bagaimana Anda dapat memberikan konseling
atau melaksanakan terapi dan mengapa Anda memilih untuk bekerja dengan
cara itu. Di samping itu, relevansi posisi-posisi teoretiknya bukan hanya untuk
membantu klien di dalam terapi agar menjadi lebih bahagia dan lebih puas,
tetapi juga agenda pribadi untuk membantu Anda.
____________________________________
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
Bab 1. Membangun Pendekatan Konseling dan Terapi
Bab 2. Psikoanalisis Freud
Bab 3. Terapi Analitik Jung
Bab 4. Persen-Centered Therapy
Bab 5. Terapi Gestalt
Bab 5. Terapi Gestalt
Bab 6. Analisis Transaksional
Bab 7. Terapi Realitas
Bab 8. Terapi Eksistensi
Bab 9. Logoterapi
Bab 10. Terapi Perilaku: Teori
Bab 11. Terapi Perilaku: Praktik
Bab 12. Rational Emotive Behavior Therapy
Bab 13. Terapi Kognitif
Bab 14. Terapi Multimodal
Bab 15. Terapi Multikultural
Bab 16. Terapi Peran-Gender
Bab 17. Evaluasi, Eklektisisme, dan Integrasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar