Sabtu, 02 April 2016

TEORI DAN PRAKTIK KONSELING DAN TERAPI



Judul asli:  Theory and Practice of Counselling and Therapy, Fourth Edition
Penulis: Richard Nelson-Jones
Copyright: © 2006
Jumlah halaman: xxii+788
Cetakan I: 2011
Penerbit: PUSTAKA PELAJAR, Yogyakarta
ISBN:  978-602-9033-33-5
Harga:  Rp 145.000.- BELI

                                                                             
Konseling dan psikoterapi
Kata terapi diambil dari kata Yunani therapeia yang berarti menyembuhkan. Secara harfiah psikoterapi berarti menyembuhkan pikiran atau jiwa. Sakarang, yang paling lazim, arti psikoterapi diperluas menjadi menyembuhkan pikiran melalui metode-metode psikologis yang diterapkan oleh praktisi yang terlatih dan qualified. Akan tetapi, sebagaimana diilustrasikan di dalam buku ini, ada berbagai macam pendekatan terapi dan, konsekuensinya, lebih akurat untuk berbicara tentang psikoterapi-psikoterapi daripada sebuah metode psikoterapi yang uniform. Selain itu, ada berbagai tujuan terapi, termasuk menangani gangguan mental berat, mengatasi kecemasan dan fobia tertentu, dan membantu orang-orang menemukan makna dan tujuan di dalam kehidupannya. Setiap pendekatan terapeutik yang berbeda mungkin lebih cocok untuk mencapai tujuan tertentu daripada tujuan lainnya.
Apakah konseling berbeda dengan psikoterapi? Upaya untuk membedakan antara konseling dan psikoterapi tidak pernah berhasil sepenuhnya. Konseling dan psikoterapi merepresentasikan pengetahuan dan kegiatan yang berbeda, dan keduanya menggunakan model-model teoretik yang sama. Pada tahun 2000, the British Association for Counselling (BAC) mengakui persamaan antara konseling dan psikoterapi dengan menjadi the British Association for Counseling and Psychotherapy (BACP). Di Australia ada the Psychotherapy & Counseling Federation of Australia.
Namun demikian, sebagian orang seperti Corsini (2005) mencoba membedakan konseling dengan psikoterapi. Sebagai contoh, psikoterapis mungkin lebih terlatih secara menyeluruh; psikoterapi mungkin memiliki fokus yang lebih dalam pada mengungkapkan pengaruh-pengaruh ketidaksadaran dan memiliki jangka waktu yang lebih lama; dan psikoterapi mungkin lebih merupakan istilah medis yang menjadi ciri pekerjaan psikiater dan psikiater klinis, sementara konseling lebih berkaitan dengan kegiatan-kegiatan di settings non-medis, misalnya di pusat konseling perguruan tinggi. Semua perbedaan ini dapat dibantah, contohnya: ada konselor psikodinamika; konseling maupun terapi bisa berjangka-pendek, -menengah, atau -panjang; dan banyak konseling dilakukan pleh orang-orang yang qualified secara medis maupun non-medis di dalam atau di luar setting medis.
Meskipun sebagian orang mempersepsi nuansa-nuansa makna yang berbeda antara konseling dan psikoterapi, ketika sampai pada penawaran pelayanan profesional sebagai lawan pelayanan sukarela (voluntary) persamaannya lebih banyak dibanding perbedaannya. Istilah-istilahnya sering digunakan ganti-mengganti dan kebanyakan teoris melihat pekerjaan mereka dapat diterapkan pada konseling maupun psikoterapi – Carl Rogers dan Albert Ellis adalah contoh-contoh utamanya.
Secara konsisten, di dalam seluruh buku ini penulis lebih banyak menggunakan istilah terapi, terapis, dan klien. Terapi menunjuk pendekatan teoretik maupun proses membantu klien. Perlu dicatat bahwa kebanyakan penggagas pendekatan teraputik memasukkan kata terapi di dalam judul pendekatannya, misalnya person-centered therapy, gestalt therapy, rational emotive behavior therapy, dan cognitive therapy. Terapis menunjuk pada pemberi pelayanan terapi kepada klien, termasuk psikoanalis, psikiater, psikolog klinis, psikolog konseling, konselor, pekerja sosial, atau orang-orang lain yang terlatih dan qualified. Klien menunjuk pada penerima pelayanan terapeutik di dalam maupun di luar setting medis.
       Di textbook ini penulis bermaksud menyuguhkan sajian-sajian yang jelas, ringkas, dan dapat diakses dengan mudah tentang konsep-konsep dan praktik-praktik penting dari banyak pendekatan terapi utama yang digunakan di dalam helping professions (profesi penolong). Fokus buku ini adalah pada terapi individual. Maksudnya adalah membantu Anda untuk lebih menyadari tentang bagaimana Anda dapat memberikan konseling atau melaksanakan terapi dan mengapa Anda memilih untuk bekerja dengan cara itu. Di samping itu, relevansi posisi-posisi teoretiknya bukan hanya untuk membantu klien di dalam terapi agar menjadi lebih bahagia dan lebih puas, tetapi juga agenda pribadi untuk membantu Anda.

____________________________________
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
Bab 1. Membangun Pendekatan Konseling dan Terapi
Bab 2. Psikoanalisis Freud
Bab 3. Terapi Analitik Jung
Bab 4.  Persen-Centered Therapy
Bab 5. Terapi Gestalt
Bab 6. Analisis Transaksional
Bab 7. Terapi Realitas
Bab 8. Terapi Eksistensi
Bab 9. Logoterapi
Bab 10. Terapi Perilaku: Teori
Bab 11. Terapi Perilaku: Praktik
Bab 12. Rational Emotive Behavior Therapy
Bab 13. Terapi Kognitif
Bab 14. Terapi Multimodal
Bab 15. Terapi Multikultural
Bab 16. Terapi Peran-Gender

Bab 17. Evaluasi, Eklektisisme, dan Integrasi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar