Penulis: Bert Klandermans
Copyright: ©1997
Jumlah halaman: xxxviii+486
Cetakan I: 2005
Penerbit: PUSTAKA PELAJAR, Yogyakarta
ISBN: 979-3721-19-7
Tujuan
buku ini adalah untuk mengembangkan apa yang disebut sebagai protes ditinjau
dari psikologi sosial. Saya berkeyakinan bahwa psikologi sosial mempunyai
banyak hal yang dapat ditawarkan kepada para pengkaji gerakan-sosial. Saya
berharap bahwa saya mampu membuat para ahli sosiologi dan psikologi menyadari tentang
fakta bahwa ada begitu banyak hal yang tersedia di dalam lingkup psikologi
sosial daripada sekadar deprivasi relatif dan ciri-ciri kepribadian. Di lain
pihak, saya ingin memperlihatkan kepada para ahli psikologi sosial bahwa, di
luar laboratorium, di bidang perubahan sosial, politis, dan kebudayaan, pelbagai
pertanyaan psikologis masih menunggu jawaban. Meskipun seringkali tidak dapat
dijawab melalui paradigma laboratoris, bagaimanapun pertanyaan-pertanyaan
tersebut juga menyangkut pokok bahasan psikologi sosial – yaitu individu dan
kelompok di dalam masyarakat.
Partisipasi di dalam gerakan menurut
definisinya adalah kegiatan yang bersifat sukarela. Jadi, terlepas dari
pengecualian-pengecualian yang jarang terjadi, orang berpegang pada keyakinan
yang sama dalam kausa yang mereka perjuangkan. Sikap, yang bagi pengamat luar
dianggap sebagai pertanda de-individuasi atau konformitas, disebut sebagai
keyakinan-bersama oleh mereka yang berada di dalam gerakan.
Para partisipan gerakan sama-sama
berharap, bukan berputus asa. Mereka adalah orang-orang yang penuh harap, bukan
orang-orang yang putus asa. Mereka sama-sama berkeyakinan bahwa gerakannya akan
menghasilkan perbedaan. Tidak ada gerakan yang akan tetap bertahan bila tidak
mampu mengkapitalisasikan harapan akan masa depan yang lebih baik dan
membangkitkan harapan di antara para simpatisannya bahwa masa depan itu ada di
dalam jangkauan.
Mungkin dengan cara menengok ke
belakang, kita akan dapat menyimpulkan bahwa usaha mereka mungkin tidak
membuat perbedaan yang begitu besar, tetapi pada saat itu para partisipan betul-betul merasa bahwa usaha mereka mempunyai
dampak (Opp, 1989, h. 236); mereka benar-benar yakin bahwa ada peluang yang
harus ditangkap dan bahwa kelompok bisa mencapai keberhasilan pada saat
usaha-usaha individual gagal (Rule, 1988; Schwartz dan Paul, 1992). Setiap
gerakan mempunyai “moments of madness”
(saat-saat kegilaan), ketika segala hal tampak mungkin (Zolberg, 1972). Lagipula
– mengulangi sekali lagi tentang prinsip
psikologi sosial mengenai partisipasi di dalam gerakan – individu berperilaku
menurut realitas seperti yang dipersepsinya. Partisipasi mereka harus dilihat
di dalam konteks realitas tersebut.
DAFTAR ISI
PENGANTAR
PENDAHULUAN
1
Prinsip-prinsip
Partisipasi di dalam Gerakan
BAGIAN I
DINAMIKA PARTISIPASI DI DALAM GERAKAN
2
Pembentukan
Kerangka Aksi Kolektif
3
Transformasi
dari Ketidakpuasan Menjadi Aksi
4
Partisipasi
Berkelanjutan dan Pengunduran Diri
BAGIAN II
KONTEKS PARTISIPASI DI DALAM GERAKAN SOSIAL
5
Organisasi
Gerakan Sosial
6
Medan
Multiorganisasional
7
Peluang
Politik
BAGIAN III
KESIMPULAN
8
Teori-teori
Gerakan Sosial
Lampiran:
Penelitian tentang Siklus Gerakan dan Partisipasi: Suatu Lampiran tentang Paradigma
Penelitian
Daftar
Pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar