Jumat, 01 April 2016

PROTES DALAM KAJIAN PSIKOLOGI SOSIAL



Penulis: Bert Klandermans
Copyright: ©1997
Jumlah halaman: xxxviii+486
Cetakan I: 2005
Penerbit: PUSTAKA PELAJAR, Yogyakarta
ISBN: 979-3721-19-7
Harga: Rp 60.000,- BELI
                                                                                                
Tujuan buku ini adalah untuk mengembangkan apa yang disebut sebagai protes ditinjau dari psikologi sosial. Saya berkeyakinan bahwa psikologi sosial mempunyai banyak hal yang dapat ditawarkan kepada para pengkaji gerakan-sosial. Saya berharap bahwa saya mampu membuat para ahli sosiologi dan psikologi menyadari tentang fakta bahwa ada begitu banyak hal yang tersedia di dalam lingkup psikologi sosial daripada sekadar deprivasi relatif dan ciri-ciri kepribadian. Di lain pihak, saya ingin memperlihatkan kepada para ahli psikologi sosial bahwa, di luar laboratorium, di bidang perubahan sosial, politis, dan kebudayaan, pelbagai pertanyaan psikologis masih menunggu jawaban. Meskipun seringkali tidak dapat dijawab melalui paradigma laboratoris, bagaimanapun pertanyaan-pertanyaan tersebut juga menyangkut pokok bahasan psikologi sosial – yaitu individu dan kelompok di dalam masyarakat.
          Partisipasi di dalam gerakan menurut definisinya adalah kegiatan yang bersifat sukarela. Jadi, terlepas dari pengecualian-pengecualian yang jarang terjadi, orang berpegang pada keyakinan yang sama dalam kausa yang mereka perjuangkan. Sikap, yang bagi pengamat luar dianggap sebagai pertanda de-individuasi atau konformitas, disebut sebagai keyakinan-bersama oleh mereka yang berada di dalam gerakan.
          Para partisipan gerakan sama-sama berharap, bukan berputus asa. Mereka adalah orang-orang yang penuh harap, bukan orang-orang yang putus asa. Mereka sama-sama berkeyakinan bahwa gerakannya akan menghasilkan perbedaan. Tidak ada gerakan yang akan tetap bertahan bila tidak mampu mengkapitalisasikan harapan akan masa depan yang lebih baik dan membangkitkan harapan di antara para simpatisannya bahwa masa depan itu ada di dalam jangkauan.
          Mungkin dengan cara menengok ke belakang, kita akan dapat menyimpulkan bahwa usaha mereka mungkin tidak membuat perbedaan yang begitu besar, tetapi pada saat itu para partisipan betul-betul merasa bahwa usaha mereka mempunyai dampak (Opp, 1989, h. 236); mereka benar-benar yakin bahwa ada peluang yang harus ditangkap dan bahwa kelompok bisa mencapai keberhasilan pada saat usaha-usaha individual gagal (Rule, 1988; Schwartz dan Paul, 1992). Setiap gerakan mempunyai “moments of madness” (saat-saat kegilaan), ketika segala hal tampak mungkin (Zolberg, 1972). Lagipula –  mengulangi sekali lagi tentang prinsip psikologi sosial mengenai partisipasi di dalam gerakan – individu berperilaku menurut realitas seperti yang dipersepsinya. Partisipasi mereka harus dilihat di dalam konteks realitas tersebut.


DAFTAR ISI
PENGANTAR

PENDAHULUAN
1             Prinsip-prinsip Partisipasi di dalam Gerakan
BAGIAN I   DINAMIKA PARTISIPASI DI DALAM GERAKAN
2             Pembentukan Kerangka Aksi Kolektif
3             Transformasi dari Ketidakpuasan Menjadi Aksi
4             Partisipasi Berkelanjutan dan Pengunduran Diri
BAGIAN II   KONTEKS PARTISIPASI DI DALAM GERAKAN SOSIAL
5             Organisasi Gerakan Sosial
6             Medan Multiorganisasional
7             Peluang Politik
BAGIAN III   KESIMPULAN
8             Teori-teori Gerakan Sosial

Lampiran: Penelitian tentang Siklus Gerakan dan Partisipasi: Suatu Lampiran tentang Paradigma Penelitian


Daftar Pustaka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar