Jumat, 01 April 2016

APLIKASI PSIKOLOGI DALAM SISTEM HUKUM


Penulis: Mark Constanzo
Jumlah halaman: xv+560
Cetakan I:  2008
Penerbit: PUSTAKA PELAJAR, Yogyakarta
ISBN: 979-2458-46-8
Harga: Rp 90.000.- BELI
                                                                                                

Selama mengajar, alih-alih menunjuk sebuah textbook, penulis menyusun sebuah buku kumpulan bacaan yang berisi artikel-artikel jurnal mengenai pelbagai topik di bidang psikologi dan hukum. Pendekatan ini memiliki keuntungan yang jelas – cara ini memaparkan penelitian asli kepada mahasiswa dan mengajari mereka untuk berpikir seperti peneliti. Tetapi penulis juga menyadari adanya beberapa masalah. Pertama, mahasiswa seringkali tidak memiliki cukup bekal untuk mendapatkan manfaat penuh dari artikel-artikel jurnal. Jurnal memang ditulis untuk para peneliti dan sarjana, bukan untuk mahasiswa. Ketika penulis menganggap sebuah artikel sangat menakjubkan dan menambah wawasan, mahasiswa seringkali menganggapnya terlalu padat, kering, dan sulit dibaca. Terlepas dari masalah-masalah ini, penulis enggan mengadopsi sebuah textbook tebal dan mahal, yang hanya akan menyulitkan mahasiswa karena penulis juga ingin menunjuk sejumlah bacaan tambahan untuk mereka. Psychology Applied to Law ditulis karena mempertimbangkan soal ini.
     Buku ini dirancang untuk memberikan pengenalan singkat, aksesibel, dan terinci mengenai bidang ini. Penulis berharap textbook tipis dan (relatif) tidak mahal ini akan memberikan keleluasaan kepada para pengajar untuk menunjuk sekumpulan artikel atau beberapa buku tambahan. Selain itu, Psychology Applied to Law ini ditulis dengan gaya yang bersahabat dan akrab. Meskipun penekanannya pada penelitian psikologis, buku ini banyak menggunakan kasus-kasus aktual dan pengadilan-pengadilan nyata. Ini dimaksudkan agar para mahasiswa dapat memasuki materinya dan untuk memberikan ilustrasi tentang relevansinya dengan temuan-temuan penelitian. Untuk memperjelas, draft setiap bab direviu oleh mahasiswa-mahasiswa penulis di kelas Psikologi dan Hukum. Terakhir, buku ini mengenalkan setiap aspek sistem hukum yang pernah diteliti oleh para ahli psikologi. Berdasarkan penelitian di bidang psikologi sosial, kognitif, klinis, dan pekembangan, penulis berusaha menunjukkan bagaimana ilmu psikologi dapat digunakan untuk meningkatkan perolehan bukti, memperbaiki pengambilan keputusan hukum, mengurangi kejahatan, dan meningkatkan keadilan.

DAFTAR ISI
PENGANTAR
BAB 1  PSIKOLOGI DAN HUKUM: ALIANSI YANG AMBIVALEN
Sejarah Singkat Psikologi dan Hukum
Benturan Budaya
Tujuan: Mendekati Kebenaran versus Mendekati Keadilan
Metode: Keputusan Pengadilan versus Data
Gaya Inquiry: Advokasi versus Objektivitas
Pentingnya Menjembatani Kedua Budaya
Peran yang Dimainkan Para Psikolog yang Tertarik Pada Bidang Hukum
Psikolog sebagai Penasihat
Psikolog sebagai Evaluator
Psikolog sebagai Pembaharu
Jalan untuk Memengaruhi Sistem Hukum
Kesaksian Ahli
Pendidikan Lintas-Disiplin Ilmu
Amicus Curiae
Penyebarluasan Hasil-hasil Penelitian
Mempengaruhi Badan Pembuat Hukum dan Kebijakan Publik
Sudahkah Psikologi Mempengaruhi Pengadilan?
Kesimpulan

BAB 2. INTEROGASI, PENGAKUAN BERSALAH, DAN DETEKSI KEBOHONGAN
Kekuatan Pengakuan bersalah
Evolusi Teknik-teknik Interogasi
Bagian Dalam Ruang Interogasi Moderen
Pengakuan Bersalah Palsu
Rekaman Video Pengakuan bersalah yang Dipresentasikan di Persidangan
Haruskah Polisi Diperbolehkan untuk Berbohong?
DETEKSI KEBOHONGAN DENGAN POLIGRAF
Perkembangan Poligraf Moderen
Proses Polygraphying
Mesin Poligraf
Prosedur Tanya-Jawab 1: The Relevant-Irrelevant Test (RIT)
Prosedur Tanya-Jawab 2: The Control Question Test (CQT)
Kelemahan Teknik Poligrafis
Penelitian terhadap Poligraf
Status Hukum Poligraf
Teknik Berbasis-Poligraf Alternatif: Kelemahan GKT
Pendeteksi-Kebohonan sebagai Alat Koersi
Bagaimana Tanggapan Juri Terhadap Bukti-bukti Poligraf
Masa Depan Deteksi Kebohongan

BAB 3. PROFIL DAN SINDROMA
Proses Profiling
Ciri-ciri Pembunuh Berantai
Dua Profil Terkenal
Penelitian tentang Profiling
Otopsi Psikologis
Status Hukum Otopsi Psikologis
Profil yang Tepat atau Stereotip yang Asal-asalan?
SINDROMA
Battered Woman Syndrome (BWS)
BWS dan Sistem Hukum
Validitas Ilmiah BWS
Rape Trauma Syndrome (RTS)
Kesaksian RTS di Ruang Sidang
Post Traumatic Stress Disorder (PTSD)

BAB 4. KOMPETENSI DAN KEGILAAN
Kompetensi Hukum
Bagaimana Sistem Peradilan Pidana Menangani Terdakwa yang Tidak Kompeten
Test dan Teknik untuk Mengevaluasi CST
PEMBELAAN ATAS DASAR KEGILAAN
Evolusi Undang-undang Kegilaan
Tiga Kasus Penting dan Konsekuensinya
Kasus McNaughton
Kasus Durham
Kasus Hinkley
Tes dan Teknik yang Digunakan untuk Mengukur Kegilaan
Bagaimana Juri Menetapkan Kegilaan
Konteks yang Lebih Luas dari Hukum Kegilaan
Kesimpulan

BAB 5. HAKIM DAN JURI
Menyusun Tim Juri: Pools, Venires, dan Voir Dire
Dari Jury Pool ke Venire
Voir Dire
Cognizable Groups
Stereotip dan Sains dalam Seleksi Anggota Juri
Seleksi Ilmiah
Seleksi dengan Menggunakan Konsultan Persidangan
Apakah Konsultasi Persidangan Membawa Hasil?
Karakteristik dan Sikap Para Anggota Juri sebagai Prediktor Keputusan Juri
Kecenderungan Kepribadian Umum
Sikap terhadap Sistem Hukum
Prosedur Persidangan Dasar
Anggota Juri sebagai Pemroses Informasi (yang Terbias)
Publisitas Pra-Persidangan
Karakteristik Terdakwa
Bukti-bukti yang Tidak Dapat Diterima dan Kompleks
Instruksi Hakim sebaga Sumber Kebingungan
Model-model Pengambilan Keputusan oleh Juri
Dinamika Kelompok dalam Deliberasi Juri
Tahap-tahap di dalam Proses Deliberasi
Besarnya Tim Juri
Aturan Keputusan (Aturan Keputusan Dengan Suara Bulat atau Mayoritas)
Nulifikasi Juri
Reformasi Juri
Pemberian Izin kepada Juri untuk Berdiskusi Selama Persidangan: Proyek Arizona
Hakim Dibanding Juri
Kesepakatan antara Juri dan Hakim
Kesimpulan

BAB 6. INGATAN SEBAGAI BARANG BUKTI:KESAKSIAN SAKSI MATA DAN PELECEHAN SEKSUAL TERHADAP ANAK
Dampak Kesaksian Saksi Mata
Pandangan Sistem Hukum terhadap Kesaksian Saksi Mata
Mengekspos Bias Saksi Mata di Persidangan
Konstruksi dan Rekonstruksi Ingatan Saksi Mata
Identifikasi Lintas-Ras
Weapon Focus Effect
Transferensi di luar Kesadaran
Komentar yang Bersifat Mengarahkan atau Sugestif
Ekspektasi yang Telah Ada Sebelumnya
Keyakinan Saksi
Bila Saksi Mata adalah Anak-anak
Memanfaatkan Temuan-temuan Penelitian untuk Meningkatkan Keakuratan Saksi Mata
Aturan 1: Pelaksana Blind Lineup
Aturan 2: Instruksi untuk Saksi Mata
Aturan 3: Lineups yang Tidak Terbias
Aturan 4: Mengukur Keyakinan Saksi
Biaya dan Konsekuensi Mengikuti Keempat Peraturan Itu
Tiga Tindakan Lain untuk Mencegah Kesalahan Saksi Mata
Sequential Lineups
Perekaman Video
Kesaksian Ahli
Teknik-teknik yang Digunakan untuk Menyegarkan Ingatan Saksi
Hipnosis
Wawancara Kognitif

BAB 7. MEMPREDIKSI PERILAKU: MENGUKUR RISIKO DAN MEMUTUSKAN HAK-ASUH ANAK
MENGUKUR RISIKO KEKERASAN DI MASA MENDATANG
Evolusi Penelitian mengenai Pengukuran Risiko
Faktor-faktor Risiko
Marker Historis
Marker Dinamis
Marker Manajemen Risiko
Membantu Psikolog Klinis Menggunakan Marker-marker Itu
Reaksi Juri terhadap Bukti Pengukuran Risiko
Penanganan yang Dilakukan untuk Mengurangi Risiko Kekerasan
HAK-ASUH ANAK DAN KOMPETENSI OANGTUA
Evolusi Standar-standar Hak-asuh Anak
Penelitian mengenai Respon Anak terhadap Perceraian
Kontribusi Psikolog dalam Keputusan tentang Hak-asuh Anak
Mediasi Hak-asuh Anak sebagai Alternatif Litigasi
Kesimpulan

BAB 8. UNDANG-UNDANG YANG BERLAKU DI TEMPAT KERJA: PELECEHAN, DISKRIMINASI, DAN KEADILAN
Evolusi Undang-undang Diskriminasi Seksual
Pelecehan Seksual: Prevalensi dan Persepsi
Batas-batas Hukum Pelecehan Seksual
Status Hukum Pelecehan Saat Ini
Gugatan-gugatan Pelecehan Seksual
Pelecehan Seksual dari Sudut Pandang Psikologi
Beberapa Penyebab
Beberapa Akibat
Pencegahan
Diskriminasi di Tempat Kerja
Diskriminasi Rasial di Tempat Kerja
Persepsi mengenai Keadilan dari Sudut Pandang Psikologi
Tiga Model untuk Mengalokasikan Penghargaan
Penelitian tentang Apa yang Dipersepsi sebagai Keadilan
Kesimpulan

BAB 9. PENETAPAN HUKUMAN, PEMENJARAAN, DAN HUKUMAN MATI
PENETAPAN HUKUMAN
Disparitas dan Pedoman-pedoman
PEMENJARAAN
Tujuan Pemenjaraan
Evolusi Penjara Amerika
Tahun 1800an
Tahun 1900an
Hak-hak Narapidana dan Peran Pengadilan
Beberapa Statistik mengenai Penjara dan Narapidana
Siapa yang Dijebloskan ke Penjara?
Gender
Ras
Budaya Penjara yang Khas
Kekuatan Situasi Penjara
Realitas-realitas yang Keras dalam Kehidupan Penjara
Kekerasan dan Ancaman Kekerasan
Geng
Obat Bius
Apakah Pemenjaraan Membawa Hasil?
Alternatif-alternatif di luar Pemenjaraan
HUKUMAN MATI
Keputusan Mahkamah Agung
Penelitian tentang Persidangan Pembunuhan Kapital dan Respon Pengadilan
Pengambilan Keputusan Juri dalam Fase Penetapan Hukuman
Disparitas Rasial dan Hukuman Mati
Hukuman Mati untuk Mencegah Pembunuhan
Kesalahan dan Kekeliruan di dalam Kasus-kasus Hukuman Mati

Kesimpulan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar