Penulis: Uichol Kim, Kyo-shu Yang, Kwang-Kuo Hwang
Copyright: © 2006
Jumlah halaman: xxvii+810
Cetakan I: 2010
Penerbit: PUSTAKA PELAJAR, Yogyakarta
ISBN: 978-602-8764-91-9
Harga: Rp 190.000.- BELI
Perkembangan
indigenous psychology sebagai sebuah bidang mempunyai sejarah singkat.
Kemunculannya distimulasi oleh para psikolog terkemuka di berbagai belahan
dunia Virgilio Enriques adalah seorang pemimpin karismatik, yang mendukung Sikolohiyang
Pilipino (Filipino psychology), yang kemudian menjadi sebuah gerakan
nasional di Filipina (Enriquez, 1992; Pe-pua, Bab 5, buku ini). Durgan dan
Sinha mengkritik “penjiplakan” psikologi Barat dan secara vokal menganjurkan indigenisasi
psikologi. Ada banyak pakar lain yang menekankan pentingnya indigenous
knowledge: Yoshi Kashima di Australia; Bame Nsamenang di Kamerun; John
Berry dan John Adair di Kanada; Reuben Ardila di Kolumbia; Denise Jodelet di
Perancis; James Georgas di Yunani; Michael Bond, Fanny Cheung, David Ho, Henry
Kao, Kwok Leung, dan Chung-Fang Yang di Hong Kong; R. K. Naidu, J. B. P. Sinha,
R. C. Tripathi, Ramesh Mishra, dan Girishwar Misra di India; Hiroshi Azuma,
Akira Hoshino, dan Susumu Yamaguchi di Japan; Sang-Chin Choi, Uichol Kim, dan Young-Shin
Park di Korea; Rogelio Diaz-Guerrero dan Rolando Diaz-Loving di Mexico; Michael
Durojaiye di Nigeria; Alfred Lagmay dan Rogelia Pe-pua di Filipina; Leo Marai
of Papua Nugini; Pawel Boski di Polandia; Boris Lomov di Rusia; Carl Martin
Allwood di Swedia; Pierre Dasen di Swiss; Kuo-Shu Yang dan Kwang-Kuo Hwang di Taiwan;
Cigdem Kâğitçibaşi di Turki; Padmal de Silva dan Rom Harre di the Inggris;
Fathali Moghaddam, Carolyn Pope, dan Joseph Trimble di the Amerika Serikat; dan
Jose Miguel Salazar di Venezuela. Mereka mewakili suara-suara individu, dengan
perspektif dan penekanan yang berbeda.
Pada tahun 1993, Kim dan Berry
mengedit buku yang berjudul Indigenous Psychologies: Research and Experience
in Cultural Context, yang mengartikulasikan latar belakang, kebutuhan, dan
arah perkembangan indigenous psychologies. Kom dan Berry (1993) merviu
landasan ilmiah dan latar belakang indigenous psychology dan
membedakannya dengan bidang-bidang yang terkait: antropologi budaya (Heelas
& Locke, 1991), etnosains (Holland & Quinn, 1987), dan psikologi
lintas-budaya (Berry, Poortinga, Segall, & Dasen, 2002). Sejak publikasi
Kim dan Berry (1993) itu, berbagai kemajuan ilmiah di bidang indigenous
psychology banyak yang terjadi di luar konteks Barat (artinya Amerika Utara
dan Eropa); akibatnya, banyak yang tidak menyadari kontribusi ilmiah yang telah
dicapai selama dekade silam. Buku ini menyatukan para pakar dari seluruh dunia
untuk mendokumentasikan kemajuan-kemajuan tersebut.
Sebelum publikasi buku Kim dan Berry
(1993), indigenous psychology adalah bidang yang relatif belum banyak
dikenal yang secara kolektif diberi label indigenous psichologies. Sejak
1993, indigenous psychology sebagai sebuah bidang mula menerima lebih
banyak perhatian. Pada tahun 1999 John. G. Adaor dan Rolando Diaz Loving
mempublikasikan sebuah edisi khusus yang berjudul, “Indigenous Psychologies:
The Meaning of Concepts and Its Assessment,” di dalam Applied Psychology: An
International Review. Pada tahun 2000, Chung-Fang Yang dan Kwang-Kuo Hwang
mengedits ebuah edisi khusus Asian Journal of Social Psychology, yang
membandingkan pendekatan indigenous, kultural, dan lintas-budaya.
Baru-baru ini, Asian Journal of Social Psychology menerbitkan sebuah
edisi khusus yang berjudul “Responses to Epistemological Challenges to
Indigenous Psychologies” yang diedit oleh Manfusa Sham dan Kwang-Kuo Hwang
(2005). Carl Martin Allwood dan John W. Berry mengedit sebuah edisi khusus yang
berjudul “Origins and development of Indigenous Psychologies: An International
Analysis”, yang akan muncul di dalam International Journal of Psychology (2006).
Indigenous psychology juga
ditengarai sebagai sebuah bidang yang baru muncul di bidang psikologi terapan,
sosial, kultual, dan lintas-budaya. Di dalam beberapa handbooks mutakhir,
sebuah bab di dipersembagkan bagi indigenous psychology, yaitu di
dalam Handbook of Cultural Psychology (Kim, 2001) dan Handbook of
Cross-Cultural Psychology (Sinfa, 1997). Di dalam Encyclopedia of
Applied Psychology, perkembangan indigenous psychology telah direviu
(Kim & Park, 2004). Di berbagai textbooks, seperti Cross-Cultural
Psychology: Research and Applications (Berry et al., 2002) dan Social
Psychology across Culture (Smith & Bond, 1999), berbegai perkembangan
di bidang indigenous psychology telah direviu.
Bahkan untuk publikasi buku Kim dan
Berry (1993), masih ada miskonsepsi, interpretasi keliru, dan kritik tanpa
dasar (misalnya, Adamopoulos & Lonner, 2001; Herman & Kempen, 1998;
Poortinga, 1999; Triandis, 2000). Kesimpulan-kesimpulan yang keliru tersebut
ditraik karena para penulisnya tidak menyadari kemajuan-kemajuan ilmiah yang
telah dicapai di luar konteks Barat. Berlawanan dengan berbagai miskonsepsi
inim indigenous psychology adalah bagian dari tradisi ilmiah yang
menganjurkan multiple perspectives, tetapi bukan multiple
psychologies. Oleh sebab itu buku ini menggunakan bentuk tunggal, indigenous
psychology, bukan bentuk jamak. Kedua, indigenous psychology mengakui
pentingnya menelaah budaya yang memberikan isi dan konteks penelitian psikologi
penting.
Untuk menyatukan berbagai sudut
pandang, pendekatan, dan perspektif yang berbeda di dalam indigenous
psychology di seluruh dunia, sebuah lokakarya internasional yang berjudul Scientific
Advances in Indigenous Psychologies: Philosophical, Cultural, and Empirical
Contributions diselenggarakan di Taipei, Taiwan, 29 Oktober-1 November
2001. Maksud lokakarya tiga-hari ini adalah untuk menyatukan para pakar
terkemuka untuk mendokumentasikan berbagai kemajuan ilmiah di bidang indigenous
psychology dan mendiskusikan kemungkinan integrasi untuk bidang ini.
Lokakarya ini memberikan kesempatan bagi para pesertanya untuk menyajikan
pandangan dan temuan mereka dan untuk mendiskusikan dasar untuk integrasi dan
kolaborasi.
Kalau harus mengidentifikasi
salah satu kelemahan di dalam buku ini, itu adalah kurangnya representasi
psikolog-psikolog yang mewakili indigenous people. Buku ini difokuskan
pada negara-negara moderen, dan tidak dapat sepenuhnya merepresentasikan
hasil karya ilmiah indigenous people. Semoga sebuah buku
yang difokuskan pada indigineous psychology of indigineous people akan
diterbitkan dalam waktu dekat.
DAFTAR ISI
TENTANG
KONTRIBUTOR
PENGANTAR
BAGIAN I. ISU-ISU
TEORI DAN METODOLOGI
Bab 1 Berbagai Kontribusi pada Indigenous
and Cultural Psychology: Memahami Manusia dalam Konteksnya (Uichol Kim,
Kup-Shu Yag, dan Kwang-Kuo Hwang)
Bab 2 Landasan Ilmiah Indigenous
and Cultural Psychology: Pendekatan Transaksional (Uichol Kim dan
Young-Shin Park)
Bab 3 Makna Realisme Konstruktif Bagi Pendekatan Indigenous Psychologies (Fritz G. Wallner dan Martin J. Jandl)
Bab 4 Realisme Konstruktif dan Rasionalisme Konfusian: Strategi
Epistemologis bagi Pengembangan Indigenous
Psychology (Kwang-Kuo Hwang)
Bab 5 Dari Dekoloniisasi Psikologi Sampai Pengembangan Perspektif Cross-Indigenous di Bidang Metodologi:
Pengalaman Filipina (Rogelia Pe-Pua)
BAGIAN II. KELUARGA
DAN SOSIALISASI
Bab 6 Etnoteori Orangtua tentang Perkembangan Anak: Keluar dari
Independensi dan Individualisme dalam Sistem Kepercayaan Amerika (Carolyn Pope
Ewards, Lisa Knoche, Vibeke Aukrust, Asiye Kumru, dan Misuk Kim)
Bab 7 Hubungan Interpersonal Dekat pada Orang Jepang: Amae yang Dibedakan dengan Kelekatan dan
Dependensi (Susumu Tamaguchi dan Yukari Ariizumi)
Bab 8 Afek dan Sosialisasi Moral Awal: Beberapa Insights dan Kontribusi
dari Penelitian-penelitian Indigenous
Psychology di Taiwan (Heidi Fung)
Bab 9 Cultures Are Like All Other
Cultures, Like Some Other Cultures, Like No Other Culture (James Georgas
dan Kostas Mylonas)
BAGIAN III.
PROSES-PROSES KOGNITIF
Bab 10 Relevansi Timbal-Balik Indigenous
Psychology dan Moralitas (Lutz H. Eckenberger)
Bab 11 Dialektisisme Naif dan Tao Pemikiran Cina (Kaiping Peng, Julie
Spencer-Rodgers, dan Zhong Nian)
Bab 12 Perspektif India tentang Kognisi (R.C. Mishra)
BAGIAN IV. SELF DAN KEPRIBADIAN
Bab 13 Penelitian Indigenous Kepribadian:
Kasus China (Kuo-Shu Yang)
Bab 14 Tinjauan Historis-Psiko-Sosial-Kultural tentang Self di Meksiko (Rolando Diaz Loving)
Bab 15 Konsepsi China tentang Self: Menuju
Person-Making Perspective (Yang Chung
Fang)
Bab 16 Psikologi Naif tentang Pikiran dan Perilaku Interpersonal Orang
Korea dalam Hubungan Dekat (Sang Chin Choi dan Kibum Kim)
BAGIAN V. APLIKASI
Bab 17 Humanisme-Materialisme: Asal Muasal Budaya Polandia yang Telah
Berumur Berabad-Abad dan 20 (Pawel Boski)
Bab 18 Konsepsi China tentang Keadilan dan Alokasi Reward (Zhi-Xue Zhang)
Bab 19 Keluarga, Hubungan Orangtua-Anak, dan Prestasi Akademik di Korea:
Analisis Indigenous, Kultural, dan
Psikologis
Bab 20 Paternalisme: Menuju Penyempurnaan dan Operasionalisasi Konseptual
(Zeynep Aycan)
Bab 21 Menciptakan Indigenous
Psychologies: Insight dari Kajian-kajian Sosial Empirik tentang Ilmu
Psikologi (John G. Adair)
TENTANG EDITOR
Tidak ada komentar:
Posting Komentar